Strategi Meningkatkan Nilai Perusahaan Melalui ESG Report

Strategi Meningkatkan Nilai Perusahaan Melalui ESG Report

Seiring dengan meningkatnya tuntutan global terkait transparansi dan keberlanjutan, perusahaan besar kini dihadapkan pada kewajiban untuk menyusun laporan keberlanjutan, baik yang terdaftar maupun yang non-listed. Banyak negara mulai menerapkan regulasi yang mewajibkan perusahaan non-listed untuk melaporkan dampak sosial, lingkungan, dan ekonomi mereka. Menghadapi tren ini, perusahaan di Indonesia perlu mempersiapkan diri agar tetap relevan dan mematuhi peraturan yang mungkin diberlakukan di masa depan. Pengaruh ESG report terhadap nilai perusahaan semakin terasa, di mana perusahaan yang proaktif dalam mengungkapkan kinerja keberlanjutan cenderung lebih dihargai oleh investor dan pemangku kepentingan. Dengan menggunakan solusi efisien seperti Reporthink.AI, perusahaan dapat menyusun Sustainability Report dengan cepat dan akurat, memastikan kepatuhan terhadap standar global seperti GRI dan POJK, sekaligus mengoptimalkan komunikasi dampak ESG kepada para pemangku kepentingan.

Tren Global Tentang Kewajiban Perusahaan Non-Listed Menerbitkan SR

Perusahaan publik sudah lama diwajibkan untuk menerbitkan laporan keberlanjutan (SR), namun perusahaan non-listed, terutama yang berskala besar, jangan merasa aman. Tren global menunjukkan bahwa kewajiban ini mulai meluas, dengan negara-negara seperti Singapura yang berencana mewajibkan perusahaan besar non-listed untuk menyusun SR mulai 2027. Di Jepang dan Eropa, regulasi serupa sudah diterapkan, di mana perusahaan non-listed dengan ukuran tertentu juga diwajibkan untuk melaporkan kinerja keberlanjutan mereka. Hal ini mengindikasikan bahwa perusahaan besar, baik yang terdaftar maupun tidak, harus siap menghadapi tuntutan transparansi yang semakin ketat. Mengingat pengaruh ESG report terhadap nilai perusahaan, laporan keberlanjutan yang kredibel dan transparan dapat meningkatkan reputasi perusahaan, menarik investor, dan bahkan mempengaruhi penilaian pasar terhadap perusahaan tersebut.

Di Indonesia, meskipun kewajiban ini belum ada, perusahaan besar non-listed harus mulai mempersiapkan diri. Dengan melihat tren global, ada kemungkinan regulasi serupa akan diberlakukan di tanah air. Persiapan lebih awal akan memberikan keuntungan bagi perusahaan yang ingin tetap relevan dan siap bersaing di pasar global. Laporan keberlanjutan bukan hanya soal kepatuhan, tetapi juga menunjukkan tanggung jawab perusahaan terhadap masa depan dunia dan bisa berdampak langsung pada kinerja finansial serta nilai perusahaan di mata investor.

Berbagai Permasalahan Membuat SR

Menyusun Sustainability Report (SR) bukanlah tugas yang mudah, bahkan bagi perusahaan besar sekalipun. Banyak perusahaan, baik yang besar maupun kecil, menghadapi berbagai tantangan saat mencoba menyusun laporan ini. Salah satu masalah utama adalah kesulitan mengikuti panduan yang ditetapkan oleh POJK dan framework global seperti GRI. Panduan tersebut sering kali tampak membingungkan karena memiliki struktur dan format yang berbeda, sementara perusahaan harus menyampaikan informasi yang serupa. Akibatnya, banyak laporan yang menjadi redundan, dengan narasi yang berulang hanya untuk memenuhi dua panduan yang berbeda.

Selain itu, perusahaan sering kali harus menghadapi deadline yang bersamaan. Laporan tahunan dan laporan keuangan harus diselesaikan bersamaan dengan laporan keberlanjutan, yang tentu saja membutuhkan waktu lebih lama. Proses penyusunan SR yang kompleks dan penuh data ini membutuhkan banyak tenaga, dan bagi perusahaan kecil dengan sumber daya terbatas, tantangan ini bisa sangat berat. Bahkan bagi perusahaan besar, menyelesaikan SR dengan kualitas yang baik sering kali memakan banyak waktu dan tenaga.

Tak Mudah Mengikuti Panduan dari POJK dan Framework Global Seperti Gri Standards

Menjaga keselarasan dengan panduan yang ada, seperti POJK dan GRI, bukanlah tugas yang mudah. Kedua standar ini sering kali meminta informasi yang serupa namun dengan struktur yang berbeda, menciptakan kebingungan dalam proses penyusunan laporan. GRI misalnya, mengharuskan perusahaan untuk memberikan laporan yang sangat terperinci tentang dampak lingkungan dan sosial mereka, sementara POJK lebih fokus pada pemenuhan kewajiban perusahaan terhadap transparansi dan akuntabilitas di Indonesia. Bagi perusahaan, kesulitan ini sering kali memperlambat proses penyusunan laporan yang seharusnya dapat dilakukan lebih cepat.

Tidak hanya itu, perusahaan juga perlu menyelaraskan laporan dengan standar yang terus berkembang, yang sering kali mengarah pada revisi dan pembaruan data yang cukup signifikan. Proses ini memerlukan pemahaman mendalam tentang keberlanjutan dan membutuhkan waktu yang cukup lama untuk memastikan semua informasi yang dimasukkan sudah sesuai dengan pedoman yang ada. Dengan meningkatnya tuntutan dari pihak-pihak yang berkepentingan, perusahaan harus siap untuk beradaptasi dan mengikuti perkembangan ini.

Penulis SR Masih Jarang

Salah satu tantangan utama dalam penyusunan SR adalah keterbatasan penulis yang memiliki keahlian dalam bidang ini. Meskipun laporan keberlanjutan semakin penting, jumlah profesional yang memiliki keterampilan untuk menyusun laporan tersebut masih terbatas. Hal ini membuat perusahaan kesulitan dalam mencari penulis yang dapat menyusun laporan dengan kualitas yang diharapkan. Tidak semua perusahaan memiliki tim yang cukup besar untuk menangani laporan keberlanjutan secara internal, sehingga mereka bergantung pada jasa konsultan eksternal.

Namun, mempekerjakan konsultan untuk menyusun SR juga bukanlah solusi yang selalu efektif. Biaya yang dikeluarkan untuk menggunakan jasa konsultan sering kali cukup tinggi, sementara sumber daya perusahaan terbatas. Tidak hanya itu, penulis laporan yang bekerja di luar perusahaan sering kali tidak memiliki pemahaman mendalam tentang visi dan strategi jangka panjang perusahaan, sehingga membutuhkan komunikasi yang intensif dan memakan waktu. Karena itu, perusahaan harus mencari solusi yang lebih efisien dalam menyusun laporan keberlanjutan.

Deadline Bersamaan 

Bagi banyak perusahaan, salah satu masalah terbesar dalam menyusun SR adalah jadwal yang ketat. Laporan tahunan, laporan keuangan, dan laporan keberlanjutan sering kali memiliki tenggat waktu yang bersamaan, yang membuat perusahaan kesulitan untuk menyelesaikan semuanya tepat waktu. Proses penyusunan SR memerlukan pengumpulan data yang lebih mendalam dan analisis yang lebih kompleks, yang tentu saja membutuhkan waktu lebih lama dibandingkan dengan laporan tahunan atau laporan keuangan yang lebih terstruktur.

Tekanan waktu ini sering kali membuat perusahaan harus mengorbankan kualitas laporan demi memenuhi tenggat waktu yang telah ditentukan. Selain itu, banyak perusahaan juga merasa kesulitan untuk menjaga konsistensi dan kualitas informasi yang ada di berbagai laporan yang berbeda. Dengan meningkatnya tuntutan untuk laporan yang transparan dan akurat, penyusunan SR yang terburu-buru dapat mempengaruhi kredibilitas dan akurasi laporan tersebut.

Mahal, Hanya Mampu Diterbitkan Perusahaan Besar

Pembuatan SR yang berkualitas tinggi juga memerlukan investasi yang besar. Bagi perusahaan besar dengan sumber daya yang melimpah, biaya tersebut mungkin tidak menjadi masalah. Namun, bagi perusahaan menengah dan kecil, biaya yang dikeluarkan untuk menyusun laporan keberlanjutan yang memenuhi standar GRI dan POJK bisa sangat memberatkan. Penyusunan laporan ini tidak hanya melibatkan biaya untuk konsultan dan tim internal, tetapi juga untuk perangkat lunak dan sistem yang dibutuhkan untuk memproses data.

Banyak perusahaan kecil dan menengah yang merasa kewalahan dengan biaya tersebut dan akhirnya menunda atau bahkan mengabaikan kewajiban mereka untuk menyusun SR. Ini menciptakan kesenjangan yang besar antara perusahaan besar yang mampu memenuhi kewajiban tersebut dan perusahaan kecil yang mungkin belum sepenuhnya siap. Dengan demikian, ada kebutuhan mendesak bagi perusahaan untuk mencari solusi yang lebih terjangkau namun tetap efektif dalam memenuhi kewajiban pelaporan mereka.

Apa Itu Sustainability Report (SR) dan Mengapa Penting?

Sustainability Report (SR) atau Laporan Keberlanjutan adalah dokumen yang disusun oleh perusahaan untuk menginformasikan dampak sosial, lingkungan, dan ekonomi dari operasional mereka. Laporan ini menyajikan informasi mengenai bagaimana perusahaan berkontribusi terhadap pembangunan berkelanjutan, termasuk upaya yang dilakukan untuk mengurangi dampak negatif terhadap planet dan masyarakat. Di dalam SR, perusahaan mencatat tindakan yang diambil dalam mematuhi prinsip keberlanjutan, serta pencapaian yang telah diraih dalam upaya mencapai tujuan-tujuan tersebut.

SR semakin dianggap sebagai alat komunikasi yang penting bagi perusahaan dalam menghubungkan diri dengan para pemangku kepentingan, termasuk konsumen, investor, dan regulator. Dengan adanya laporan keberlanjutan, perusahaan dapat menunjukkan komitmen mereka terhadap prinsip-prinsip keberlanjutan, meningkatkan transparansi, dan memperkuat kredibilitasnya. Oleh karena itu, SR menjadi sangat penting sebagai bagian dari strategi perusahaan dalam menjalankan operasional yang bertanggung jawab dan berkelanjutan.

Mengapa Perusahaan Harus Membuat SR?

Menyusun Sustainability Report menjadi sebuah kewajiban yang semakin mendesak, terutama dengan meningkatnya perhatian global terhadap isu keberlanjutan. Banyak negara kini mulai mengatur dan mengharuskan perusahaan untuk menyusun SR sebagai bagian dari kebijakan transparansi dan pelaporan yang lebih terbuka. Bahkan, di beberapa negara maju seperti Uni Eropa dan Singapura, perusahaan besar yang terdaftar maupun yang tidak terdaftar kini diwajibkan untuk melaporkan dampak lingkungan dan sosial mereka melalui SR. Bagi perusahaan, SR bukan hanya tentang memenuhi kewajiban hukum. Lebih jauh lagi, laporan ini berfungsi sebagai cara untuk memperlihatkan tanggung jawab sosial dan lingkungan kepada para pemangku kepentingan.

Dengan melaporkan kinerja keberlanjutan secara terbuka, perusahaan dapat meningkatkan citra mereka, membangun kepercayaan dengan pelanggan, dan menarik perhatian investor yang semakin memperhatikan faktor-faktor lingkungan, sosial, dan tata kelola (ESG) dalam pengambilan keputusan investasi. Pengaruh ESG report terhadap nilai perusahaan pun semakin terasa, di mana perusahaan dengan laporan keberlanjutan yang kredibel dan transparan lebih dihargai oleh pasar dan cenderung memperoleh akses yang lebih mudah ke pendanaan serta peluang investasi jangka panjang.

 

Tanda-Tanda Perusahaan Anda Perlu Menyusun SR

Jika perusahaan Anda telah mengalami pertumbuhan yang signifikan atau beroperasi dalam industri yang menghadapi regulasi ketat terkait lingkungan atau keberlanjutan, itu adalah tanda bahwa sudah saatnya untuk menyusun SR. Tanda lainnya adalah adanya tuntutan dari pemangku kepentingan seperti konsumen, investor, atau pemerintah yang meminta informasi lebih lanjut mengenai dampak sosial dan lingkungan dari operasional perusahaan. Jika perusahaan Anda terlibat dalam aktivitas yang memiliki dampak besar terhadap lingkungan atau masyarakat, laporan keberlanjutan menjadi sarana untuk menunjukkan komitmen perusahaan terhadap pengelolaan dampak tersebut.

Selain itu, jika perusahaan mulai merencanakan langkah-langkah untuk memenuhi target pembangunan berkelanjutan global atau jika bisnis Anda telah melibatkan praktik tanggung jawab sosial perusahaan (CSR) yang signifikan, menyusun SR akan membantu menyusun dan melaporkan pencapaian-pencapaian tersebut secara lebih terstruktur dan terdokumentasi. SR memberikan ruang untuk menunjukkan komitmen dan keberhasilan perusahaan dalam bidang ini, serta memastikan bahwa perusahaan dapat memenuhi kewajiban transparansi yang semakin besar.

Solusi Untuk Penyusunan SR Yang Efisien

Menyusun SR bisa menjadi proses yang rumit, terutama bagi perusahaan yang baru pertama kali melakukannya atau bagi perusahaan kecil yang belum memiliki sumber daya yang cukup. Namun, dengan solusi berbasis teknologi seperti Reporthink.AI, penyusunan SR dapat dilakukan dengan lebih efisien dan efektif. Reporthink.AI membantu perusahaan untuk otomatisasi penyusunan laporan keberlanjutan sesuai dengan standar internasional seperti GRI (Global Reporting Initiative) dan POJK (Peraturan Otoritas Jasa Keuangan), tanpa mengorbankan kualitas atau akurasi data.

Dengan menggunakan Reporthink.AI, perusahaan dapat memetakan dan menyusun laporan keberlanjutan dengan cepat, mengurangi risiko kesalahan, serta memastikan bahwa setiap bagian laporan sudah memenuhi pedoman yang ada. Selain itu, Reporthink.AI juga memungkinkan perusahaan untuk memperbarui laporan keberlanjutan dengan mudah, memberikan fleksibilitas dalam penyesuaian laporan sesuai dengan perkembangan kebijakan atau regulasi yang terus berubah. Laporan keberlanjutan yang kredibel tidak hanya meningkatkan reputasi perusahaan, tetapi juga memiliki pengaruh ESG report terhadap nilai perusahaan, dengan menunjukkan komitmen terhadap tanggung jawab sosial dan lingkungan yang semakin dihargai oleh investor dan pasar.

Persiapkan Laporan Keberlanjutan Anda Sekarang!

Bagi perusahaan yang belum menyusun SR, kini saatnya untuk mempersiapkan diri. Mengingat semakin banyaknya kewajiban untuk melaporkan dampak sosial, lingkungan, dan ekonomi, memiliki SR yang terstruktur dengan baik akan membantu perusahaan Anda menjaga relevansi dan kepatuhan terhadap regulasi yang berlaku. Jika Anda membutuhkan bantuan dalam menyusun laporan keberlanjutan yang memenuhi standar internasional, Reporthink.AI hadir sebagai solusi yang tepat.

Dengan menggunakan Reporthink.AI, perusahaan dapat memulai perjalanan keberlanjutan mereka dengan langkah yang lebih efisien dan terarah. Jangan tunggu sampai kewajiban ini diwajibkan di Indonesia—segera jadwalkan demo atau konsultasi gratis dengan tim kami untuk mulai menyusun SR yang sesuai dengan kebutuhan perusahaan Anda. Kini adalah waktu yang tepat untuk mempersiapkan masa depan yang lebih berkelanjutan.

Hubungi Kami
Reporthink.AI
Platform kami membantu perusahaan menghasilkan berbagai laporan yang berkualitas dan memenuhi standar global, mulai dari Sustainability Report, Annual Report, dan Quarterly Report.

Hubungi Kami

Telp
+6281 226 4141
Email
hello@reporthink.ai
Lokasi
Jl. Abdul Majid Raya No.36
Jakarta, Indonesia